Paper Tata Kelola Lembaga By HM Toha

ANALISIS IMPLEMENTASI TATA KELOLA LEMBAGA
TERHADAP KINERJA LEMBAGA
(Survei Pada Karyawan Politeknik Negeri Batam)


Himawan Mochtoha
Inggrid Wahyuni Sinaga, S.AB., M.AB
Program Stusi Administrasi Bisnis Terapan
Politeknik Negeri Batam

Telp/HP : 085668394517
Email :tohamuslim87@gmail.com

Abstract

The aim of this study was to determine how well the implementation of the principles of the governance institution and its relation to the performance on Politeknik Negeri Batam. The principles of governance used following Article 3 of the Ministry decision letter of  BUMN No. 117 / M-MBU / 2002 dated July 31, 2002 is the principle of transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness. The method used in this research is quantitative research methods. In assessing the implementation of the principles of governance institutions and its effect on performance, the authors uses the primary data is the questionnaire. The analysis results of the implementation of governance institution on Politeknik Negeri Batam based on questionnaires reached 74.2 percent and the results of the dependent variable performance scores 76 percent, both are included good category. The partial results of hypothesis testing showed that each independent variable on the dependent variable affects the performance of the institution. Variables affect the principle of transparency by 73.8%, amounting to 72.9% the independence principle, the principle of accountability by 84%, amounting to 95.6% accountability principle, and the principle of fairness by 79.9%. And the influence of the independent variable most dominant or most influence on the performance of the institution is the responsibility variables.

Keywords : good governance institution, transparency, independency, accountability, responsibility, fairness, performance of institution.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga dan hubungannya terhadap kinerja pada Politeknik Negeri Batam. Prinsip-prinsip tata kelola yang digunakan mengikuti pasal 3 Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 Tanggal 31 Juli 2002 yakni prinsip keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.Dalam menilai implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga dan pengaruhnya terhadap kinerja, penulis menggunakan data primer yakni kuesioner. Hasil implementasi tata kelola lembaga di Politeknik Negeri Batam berdasarkan kuesioner mencapai 74.2 persen dan hasil dari variabel terikat kinerja mendapatkan nilai 76 persen, keduanya termasuk dalam kategori baik. Adapun hasil uji hipotesis secara parsial menunjukan bahwa setiap variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja lembaga. Variabel prinsip keterbukaan berpengaruh sebesar 73.8 %, prinsip kemandirian sebesar 72.9 %, prinsip akuntabilitas sebesar 84 %, prinsip pertanggungjawaban sebesar 95.6 %, dan prinsip kewajaran sebesar 79.9 %. Dan pengaruh variabel independen yang paling dominan atau paling besar pengaruhnya terhadap kinerja lembaga adalah variabel pertanggungjawaban.
       Kata kunci :tata kelola lembaga yang baik, keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran, kinerja lembaga.


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di era modern ini pertumbuhan industri sangat pesat.Perkembangan teknologi dan informasi membuat persaingan pasar dalam dunia usaha atau bisnis semakin kuat dan kompetitif.Perusahaan harus mampu untuk meningkatkan kualitas perusahaan, meningkatkan penjualan, dan daya saing dengan perusahaan lain agar dapat bertahan dan berkembang di dunia global ini. Selain itu hal yang tidak kalah penting adalah tata kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah Good Corporate Governance (GCG) merupakan hal yang sangat penting dan fundamental untuk menjaga kelangsungan hidup bisnis, pertumbuhan perusahaan dan pengelolaan resiko strategik baik itu bisnis di perusahaan dagang, manufaktur ataupun jasa.
Menurut pasal 1 Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 pada Effendy (2009) tentang penerapan GCG pada BUMN menyatakan bahwa corporate governance adalah proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. Tata kelola perusahaan menjadi perhatian setelah terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 1997-1998.Pada tahun tersebut krisis juga melanda Indonesia yang menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar atau bangkrut.Salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi tersebut adalah buruknya pelaksanaan corporate governance atau tata kelola perusahaan.
Politeknik Negeri Batam merupakan perguruan tinggi negeri yang ada dan satu-satunya di kota Batam. Tentunya sebagai institusi negeri, Politeknik Negeri Batam tak ubahnya seperti perusahaan yang ada di bawah naungan pemerintah Republik Indonesia atau lebih tepatnya social corporate. Namun ada perbedaan yang mendasar yakni pada orientasi tujuannya, jika perusahaan-perusahaan biasa adalah profit oriented sedangkan Politeknik Negeri Batam sebagai institusi pendidikan tinggi orientasinya adalah social-education oriented. Terlepas dari orientasi tersebut, setiap institusi atau lembaga wajib memiliki tata kelola lembaga yang baik.Hal ini supaya kinerja lembaga dapat berjalan dengan baik, transparan, terbuka, akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan dan berkeadilan.
Politeknik Negeri Batam pada dasarnya sudah memiliki tata kelola lembaga yang cukup baik.Hal ini dibuktikan dengan adanya sertifikat ISO 2008/9001 tentang manajemen mutu.Sertifikasi ini sudah dimiliki Politeknik Negeri Batam sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang.Namun penulis ingin melakukan penelitian dan kajian terhadap adanya pengaruh tata kelola lembaga Politeknik Negeri Batam terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
Berdasarkan pasal 3 Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 Tanggal 31 Juli 2002 dalam Effendi (2011), tata kelola perusahaan yang baik memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut transparency (keterbukaan), independence(kemandirian), accountibility (akuntabilitas),responsibility(pertanggungjawaban) dan fairness (kewajaran). Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :”ANALISIS IMPLEMENTASI TATA KELOLA LEMBAGA TERHADAP KINERJA LEMBAGA (Survei Pada Karyawan Politeknik Negeri Batam)”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah pengaruh prinsip keterbukaan tata kelola lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
2.      Bagaimanakah pengaruh prinsip kemandirian tata kelola lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
3.      Bagaimanakah pengaruh prinsip akuntabilitas tata kelola lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
4.      Bagaimanakah pengaruh prinsip pertanggungjawaban tata kelola lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
5.      Bagaimanakah pengaruh prinsip kewajaran tata kelola lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
6.      Manakah variabel yang paling dominan dari 5 (lima) prinsip tata kelola lembaga yang berpengaruh terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggung jawaban dan prinsip kewajaran tata kelola lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
Serta untuk mengetahui variabel prinsip tata kelola lembaga manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja lembaga.

KAJIAN PUSTAKA
Menurut Bank Dunia (World Bank) dalam Effendi (2009) mendefinisikan, tata kelola perusahaan (lembaga) sebagai kumpulan hukum, peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efesien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. Menurut lembaga corporate governance di Malaysia yaitu Finance Committee on Corporate Governance (FCCG) dalam Effendi (2009) mendefinisikan, tata kelola perusahaan (lembaga) sebagai proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis serta aktivitas perusahaan kearah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan. Pengertian tata kelola perusahaan (lembaga)  menurut Turnbull Report di Inggris (April 1999) dalam Effendi (2009) sebagai berikut :
“Corporate governance is a company’s system of internal control, which hasas its principal aim the management of risks that are significant to the fulfilment of its business objectivities, with a view to safeguarding the company’s assets and anchancing over time the value of the shareholder investment”.
Berdasarkan pengertian di atas, tata kelola perusahaan (lembaga)  didefinisikansebagai suatu sistem pengandalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola resiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang. Sedangkan menurut pasal 1 Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan GCG pada BUMN menyatakan bahwa tata kelola perusahaan (lembaga) adalah proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.Prinsip-prinsip utama dari tata kelola perusahaan (lembaga)  berdasarkan pasal 3 Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 Tanggal 31 Juli 2002 pada Effendi  (2009), tata kelola perusahaan yang baik memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut yaitu :
1)      Keterbukaan (transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi materil yang relavan mengenai perusahaan. Dalam prinsip ini, informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat. Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Audit yang dilakukan atas informasi dilakukan secara independen.
2)      Kemandirian ( Independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa konflik kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.Prinsip ini menuntut para pengelola perusahaan agar dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan-tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional perusahaan yang berlaku.
3)      Akuntabilitas (accountability)
Kejelasan fungsi, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban manajemen perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif, efesien dan ekonomis. Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya.
4)      Pertanggungan-jawaban (responsibility)
Kesesuaianpengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan dan manajer perusahaan melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab.

5)      Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul sebagai akibat dari perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan.
Kinerja
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses Nurlaila (2010). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan Luthans (2005).
Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan Mangkunagara (2002). Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama Rivai dan Basri (2005).

Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2014) paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) variabel bebas yang termaktub dalam prinsip tata kelola yakni keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Kemudian akan diukur hubungan signifikannya dengan variabel terikat kinerja institusi. Berdasarakan landasan teori yang penulis sertakan pada table 1 kajian ilmiah, variabel bebas 5 (lima) prinsip memiliki hubungan yang signifikan kepada variabel terikat kinerja. Berikut adalah proyeksi dari kerangka pemikiran atau paradigma penelitian ini :

 













Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Sumber : Data Diolah (2016)

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Obyek penelitian ini adalah prinsip-prinsip tata kelola Politeknik Negeri Batam dan ruang lingkup penelitian ini adalah keseluruhan proses bisnis yang berhubungan dengan manajemen Politeknik Negeri Batam yang berpengaruh terhadap kinerja lembaga, dalam hal ini termasuk karyawan Politeknik Negeri Batam.
            Variabel independen dalam penelitian ini ada 5 (lima) yakni prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban dan prinsip kewajaran. Adapun variabel dependennya adalah kinerja lembaga Politeknik Negeri Batam.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Politeknik Negeri Batam dalam hal ini adalah tenaga pendidik atau dosen dan tenaga kependidikan atau staff Politeknik Negeri Batam dari awal berdiri sampai dengan Desember tahun 2015 yang berjumlah 242 orang. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling yakitu teknik smapling dengan  menggunakan pertimbangan dan batasan tertentu sehingga sampel yang dipilih sesuai dan  relevan dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan metode tersebut maka kreteria yang digunakan untuk memilih sampel yakni sebagai berikut :
1.      Responden Sudah bekerja di Politeknik Negeri Batam minimal selama 2 (dua) tahun.
2.      Responden sudah menjadi pekerja tetap di Politeknik Negeri Batam.
Dengan batasan sampel diatas didapatkan jumlah sampel sebanyak 136 responden.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.Dalam penelitian ini kuesioner terdiri dari 25 pertanyaan. Dari 25 pertanyaan tersebut terbagi menjadi 5 (lima) bagian yakni empat pertanyaan mewakili variabel keterbukaan, empat pertanyaan  mewakili variabel kemandirian, empat pertanyaan  mewakili variabel akuntabilitas, empat pertanyaan mewakili variabel pertanggungjawaban, empat pertanyaan mewakili variabel kewajaran, dan lima pertanyaan mewakili variabel terikat yakni kinerja.
Setelah data jawaban responden terkumpul akan di himpun menggunakan skala linkert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiyono, 2010).Metode analisis data dalam penelitian ini ada dua yakni statistik deskriptif dan statistik inferensial. Menurut Sugiyono (2014) analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Jadi penulis akan menerangkan secara diskriptif data yang didapatkan melalui kuesioner yang telah disebarkan. Langkah selanjutnya melakukan tabulasi dengan memberikan skor sesuai pada sistem pengukuran skala linkert.
Untuk mengetahui gambaran penerapan tata kelola lembaga dan kinerja lembaga dengan pendekatan balanced scorecard maka dilakukan perhitungan rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden yang kemudian dibandingkan dengan skor maksimal, dan selanjutnya dibandingkan dengan tabel interpretasi skor. Dalam penelitian ini sebelum hasil data di uji menggunakan beberapa teknik analisis data seperti diskriptif dan inferensial, maka data diuji kevaliditasan dan kesesuaian (reliabel).Adapun Uji validitas menggunakan metode Produkct Pearson Moment sedangkan uji reliabel menggunakan metode Alpha Cronbathkeduanya dihitung menggunakan media software SPSS version 22.
Menurut Sugiyono (2014) analisis statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.Adapun uji-uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedasitas, uji regresi linier berganda dan uji hipotesis secara parsial (uji t).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Dalam penelitian analisis implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga bertujuan menguji apaka ada hubungan antara prinsip-prinsip tata kelola terhadap kinerja lembaga.Kemudian dari 110 responden yang sudah berpartisipasi mengisi kuesioner didapatkan berbagai macam karakteristik responden.Berikut ini adalah tabel karakteristik responden penelitian ini.
Tabel 2
Karakteristik Responden
Karakteristik Responden
Frekuensi
%
JumlahSampel

110
100%
Jenis Kelamin
Laki-Laki
58
52.7%

Perempuan
52
47.3%
Usia
21-30 tahun
46
41.8%

31-40 tahun
52
47.3%

41-50 tahun
11
10.0%

51-60 tahun
1
0.9%
Pendidikan
SMA/Sederajat
11
10.0%
Terakhir
Diploma
15
13.6%

D4/S1
45
40.9%

S2
39
35.5%

S3
0
0.0%
Sumber : Data primer diolah (2016)
Dalam penelitian ini penulis memiliki jumlah responden sebanyak 110 responden. Responden laki-laki berjumlah 58 orang atau 52.7 % dan responden perempuan berjumlah 52 orang atau 47.3 %. Responden dengan rentang usia 21-30 terdapat  46 orang atau 41.8 %, rentang usia 31-40 terdapat 52 orang atau 47.3 %, rentang usia 41-50 11 orang atau 10 %, dan rentang usia 51-60 terdapat 1 orang atau 0.9 %. Adapun karakteristik berdasarkan pendidikan, responden dengan pendidikan terakhir SMA/sederajat berjumlah 11 orang atau 10 %, lulusan Diploma/D3 berjumlah 15 orang atau 13.6 %, lulusan D4/S1 sebanyak 45 orang atau 40.6 %, responden lulusan S2 berjumlah 39 orang atau 35.5 % dan tidak terdapat responden yang memiliki jenjang pendidikan S3.Seluruh responden yang termasuk data diatas sudah bekerja di Politeknik Negeri Batam minimal 2 tahun dan juga sudah menjadi karyawan tetap Politeknik Negeri Batam.Proses pengumpulan data diatas menggunakan sistem online kuesioner. Jadi teknisnya penulis mengirimkan email kepada calon responden dan didalam email tersebut diberikan sebuah tautan link yang apabila di klik maka akan langsung terhubung kepada halaman kuesioner yang hendak diisi. Kuesioner online jadi pilihan penulis karena diharapkan akan membuat lebih mudah baik dalam distribusi kuesioner, pengisiaan dan pengumpulan kuesioner yang terisi karena akan otomatis tesimpan ke bank data pembuat kuesioner.

Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif adalah menjelaskan secara deskriptif data hasil penelitian yang penulis dapatkan dari kuesioner yang telah diisi oleh responden.Berikut ini adalah hasil pengolahan tabulasi data yang didapatkan dari kuesioner yang telah diisi oleh responden yang menggambarkan tingkat implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga yakni prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban, dan prinsip kewajaran.


Tabel 3
 Analisis Diskriptif Variabel
Analisis Diskriptif Variabel X1
Pernyataan
STS
fx
TS
fx
N
fx
S
fx
SS
fx
X rata-rata
Ideal
%
Pengambilan Keputusan
1
1
11
22
23
69
55
220
20
100
3.75
5
75%
Keterbukaan Informasi
4
4
24
48
19
57
52
208
11
55
3.38
5
68%
Pengembangan teknologi informasi & komunikasi
1
1
9
18
14
42
42
168
44
220
4.08
5
82%
Publikasi laporan audit
5
5
8
16
14
42
64
256
19
95
3.76
5
75%
TOTAL X1
11
11
52
104
70
210
213
852
94
470
14.97
20
75%
Analisis Diskriptif Variabel X2
Mandiri dalam mengelola lembaga
5
5
15
30
26
78
46
184
18
90
3.52
5
70%
Bekerja profesional
6
6
15
30
28
84
46
184
15
75
3.45
5
69%
Program sejalan dengan visi & misi
1
1
5
10
20
60
63
252
21
105
3.89
5
78%
Menggunakan tenaga ahli
3
3
10
20
17
51
59
236
21
105
3.77
5
75%
TOTAL X2
15
15
45
90
91
273
214
856
75
375
14.63
20
73%
Analisis Diskriptif Variabel X3
Adanya tupoksi yang jelas
2
2
13
26
11
33
67
268
17
85
3.76
5
75%
Bekerja secara akuntabel
3
3
6
12
19
57
66
264
16
80
3.78
5
76%
Pengendalian internal berjalan efektif
3
3
18
36
26
78
48
192
15
75
3.49
5
70%
Adanya legiatan audit internal & eksternal
3
3
2
4
6
18
60
240
15
75
3.09
5
62%
TOTAL X3
11
11
39
78
62
186
241
964
63
315
14.13
20
71%
Analisis Diskriptif Variabel X4
Manajemen bertanggungjawab
1
1
4
8
14
42
70
280
21
105
3.96
5
79%
Laporan pertanggungjawaban periodik (tahunan)
1
1
7
14
16
48
62
248
24
120
3.92
5
78%
Jaminan kualitas terhadap produk & jasa yang diberikan
1
1
4
8
12
36
73
292
20
100
3.97
5
79%
Pelaksanaan proses bisnis sesuai dengan etika bisnis
1
1
6
12
18
54
65
260
15
75
3.65
5
73%
TOTAL X4
4
4
21
42
60
180
270
1080
80
400
15.51
20
78%
Analisis Diskriptif Variabel X5
Pelayanan tanpa diskriminasi
2
2
11
22
12
36
66
264
19
95
3.81
5
76%
Adanya kesetaraan hak-hak
5
5
10
20
20
60
60
240
15
75
3.64
5
73%
Beban kerja yang wajar
3
3
14
28
19
57
59
236
15
75
3.63
5
73%
Adanya fasilitas peningkatan kualitas SDM
2
2
13
26
16
48
51
204
28
140
3.82
5
76%
TOTAL X5
12
12
48
96
67
201
236
944
77
385
14.89
20
74%
Analisis Diskriptif Variabel Y
Kualitas kinerja lembaga
2
2
8
16
13
39
69
276
18
90
3.85
5
77%
Ketepatan waktu  menjalankan program
2
2
13
26
21
63
64
256
10
50
3.61
5
72%
Inisiatif tinggi dalam menjalankan proses bisnis
2
2
5
10
19
57
61
244
23
115
3.89
5
78%
Kemampuan pelaksanaan proses bisnis
1
1
2
4
19
57
67
268
21
105
3.95
5
79%
Komunikasi kepada karyawan
4
4
8
16
26
78
59
236
13
65
3.63
5
73%
TOTAL
11
11
36
72
98
294
320
1012
85
425
18.93
25
76%
Sumber : Data Primer Diolah (2016)
Analisis Regresi Berganda
Cara untuk mengetahui hubungan antara variabel keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran terhadap kinerja lembaga.Penulis melakukan uji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis regresi berganda menggunakan software SPSS version 22.Analisis ini membahas dan menguji tentang bentuk dan tingkat hubungan antara satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Berikut ini adalah tabel hasil uji regresi linier berganda dalam penelitian ini :
Tabel 4
Hasil Uji Koefesien Regresi Linier Berganda




Variabel Dependen
Variabel Independen
Beta
T
Sig
Kinerja
Keterbukaan(X1)
0.285
3.061
0.000
Lembaga (Y)
Kemandirian (X2)
0.244
2.870
0.000

Akuntabilitas (X3)
0.196
2.051
0.003

Pertanggung Jawaban (X4)
0.238
2.686
0.001

Kewajaran (X5)
0.279
2.965
0.001
Constant
: 4.122



R
: 0.847
R Square
: 0.718
Adjusted R Square
: 0.704
F hitung
: 52.869





Sumber : Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan data diatas diperoleh persamaan analisis regresi uji koefesien sebagai berikut :
Text Box: Y = 4.122 + 0.285X1 + 0.244X2 + 0.196X3 + 0.238X4 +0.279X5
 





Dari Tabel 5 diatas dapat menjelaskan hasil pengujian regresi baik secara simultan maupun parsial pengaruh variabel independen keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran terhadap variabel dependen kinerja lembaga. Hasil uji F dengan tingkat signifikansi 0.000, memperoleh hasil F hitung = 52.869 dan F tabel = 2.300 maka F hitung lebih besar daripada F tabel. Sehingga dapat disimpulkan variabel keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran berpengaru positif dan signifikasn terhadap variabel dependen kinerja lembaga. Selain itu tampak besaran nilai determinasi Adjusted R Square = 0.704 menunjukkan bahwa 70,4 % variabel dependen (kinerja lembaga) dapat dijelaskan oleh variabel independen keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Sedangkan sisanya sebesar 29,6 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Uji Hipotesis (Uji t)
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini dan juga sebagai pembuktian terhadap hipotesis atau jawaban sementara yang telah dirumuskan dalam bab 1 penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis hanya menguji pengaruh variabel independenprinsip  keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban, dan prinsip kewajaran terhadap kinerja lembaga secara parsial. Karena uji secara simultan sudah dapat
dilihat bersamaan hasil yang didapatkan dalam uji regresi berganda diatas. Adapun dasar pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis digunakan nilai signifikansi dengan kreteria sig t < 0.05, maka H1, H2, H3, H4,H5 diterima. Sedangkan apabila nilai sig t > 0.05 maka H1, H2, H3, H4,H5 ditolak. Kemudian dasar lain untuk pengambilan keputusan uji hipotesis parsial ini adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka H1, H2, H3, H4,H5 diterima dan sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka H1, H2, H3, H4,H5 ditolak. Berikut ini adalah hasil penghitungan uji hipotesis secara parisal (uji t) dengan menggunakan SPSS version 22. Tabel 7 hasil uji hipotesis parsial (uji t) :

Variabel
Koef. Regresi
t hitung
t Tabel  (α= 5%)
sig
Keterbukaan(X1)
0.738
12.822
1.985
0.000
Kemandirian (X2)
0.729
11.379
1.985
0.000
Akuntabilitas (X3)
0.840
12.038
1.985
0.000
Pertanggung Jawaban (X4)
0.956
11.431
1.985
0.000
Kewajaran (X5)
0.799
12.694
1.985
0.000
Sumber : Data Primer Diolah (2016)

Tabel 5
Hasil Analisis Pengaruh Variabel Independen Secara Parsial (uji t)

Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip-prinsip tata kelola lembaga dan hubungannya terhadap kinerja lembaga.Menganalisis bagiamana pengaruh variabel dependen prinsip keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran terhadap variabel independen kinerja lembaga pada Politeknik Negeri Batam.Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Politeknik Negeri Batam yang terdiri dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.Adapun sampel dari penelitian ini sejumlah 110 responden, yang diambil menggunakan metode purposive sampling.Dari data kuesioner yang telah penulis dapatkan dari responden dan setelah melakukan pengolahan data serta melakukan uji-uji statistik, maka penulis akan melakukan pembahasan terkait penelitian ini.

Pengaruh Variabel Keterbukaan Terhadap Kinerja Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip keterbukaan diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden yang menjawab 4 pernyataan tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.74 dengan indeks tertinggi 5 atau sebesar 75 persen. Hal ini menunjukan tingkat implementasi variabel keterbukaan tergolong baik.Kemudian dalam rumusan masalah variabel keterbukaan penelitian ini terkait bagaiamana pengaruh prinsip keterbukaan tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga.Rumusan tersebut sudah terjawab melalui uji t yang penulis lakukan. Didalam uji t nilai beta unstandardized coeffecients prinsip ketebukaan adalah 0.738 atau 73.8 persen. Nilai t hitung sebesar 12.822  lebih besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni sig t 0.000. Hal ini berarti variabel independen keterbukaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen kinerja.

Pengaruh Variabel Kemandirian Terhadap Kinerja Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip kemandirian diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden yang menjawab 4 pernyataan tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.65 dengan indeks tertinggi 5 atau sebesar 73 persen.  Hal ini menunjukan tingkat implementasi variabel kemandirian tergolong baik.Kemudian dalam rumusan masalah variabel kemandirian penelitian ini terkait bagaimana pengaruh prinsip akuntabilitas tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga.Rumusan tersebut sudah terjawab melalui uji t yang penulis lakukan. Didalam uji t nilai beta unstandardized coeffecients prinsip kemandirian adalah 0.729 atau 72.9 persen. Nilai t hitung sebesar 11.379 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni sig t 0.000.Hal ini berarti variabel independen kemandirian berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen kinerja.

Pengaruh Variabel Akuntabilitas Terhadap Kinerja Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip akuntabilitas diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden yang menjawab 4 pernyataan tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.53 dengan indeks tertinggi 5 atau sebesar 71 persen. Hal ini menunjukan tingkat implementasi variabel akuntabilitas tergolong baik.Kemudian dalam rumusan masalah variabel akuntabilitas penelitian ini terkait bagaiamana pengaruh prinsip akuntabilitas tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga.Rumusan tersebut sudah terjawab melalui uji t yang penulis lakukan. Didalam uji t nilai beta unstandardized coeffecients prinsip akuntabilitas adalah 0.840 atau 84.0 persen. Nilai t hitung sebesar 12.038 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni sig t 0.000.Hal ini berarti variabel independen akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen kinerja.

Pengaruh Variabel Pertanggungjawaban  Terhadap Kinerja Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip pertanggungjawaban diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden yang menjawab 4 pernyataan tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.87 dengan indeks tertinggi 5 atau sebesar 78 persen. Hal ini menunjukan tingkat implementasi variabel pertanggungjawaban tergolong baik.Kemudian dalam rumusan masalah variabel pertanggungjawaban penelitian ini terkait bagaimana pengaruh prinsip pertanggungjawaban tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga.Rumusan tersebut sudah terjawab melalui uji t yang penulis lakukan. Didalam uji t nilai beta unstandardized coeffecients prinsip pertanggungjawaban adalah 0.956 atau 95.6 persen. Nilai t hitung sebesar 11.431 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni sig t 0.000.Hal ini berarti variabel independen pertanggungjawaban berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen kinerja.

Pengaruh Variabel Kewajaran Terhadap Kinerja Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip kewajaran diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden yang menjawab 4 pernyataan tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.72 dengan indeks tertinggi 5 atau sebesar 74%. Hal ini menunjukan tingkat implementasi variabel kewajaran tergolong baik.Kemudian dalam rumusan masalah variabel kewajaran penelitian ini terkait bagaiamana pengaruh prinsip kewajaran tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga.Rumusan tersebut sudah terjawab melalui uji t yang penulis lakukan. Didalam uji t nilai beta unstandardized coeffecients prinsip kewajaran adalah 0.799 atau 79.9 persen. Nilai t hitung sebesar 12.694 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni sig t 0.000.Hal ini berarti variabel independen kewajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen kinerja.

Variabel Independen Paling Dominan Terhadap Kinerja Lembaga
Penelitian analisis penerapan prinsip tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga memiliki 5 (lima) variabel independen yakni prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban, dan prinsip kewajaran. Dari kelima variabel tersebut setelah mendapatkan jawaban kuesioner dari responden serta sudah dilakukan pengolahan data terutama menggunakan uji t yakni uji hubungan variabel independen kepada variabel dependen secara parsial, maka didapatkan nilai beta unstandardized coeffecients yang paling besar adalah prinsip pertanggungjawaban dengan nilai sebesar 0.956 atau 95.6 persen. Artinya jika ada peningkatan implementasi prinsip pertanggungjawaban maka akan meningkatkan kinerja lembaga sebesar 95.6 persen dengan asumsi variabel independen yang lain tetap.

PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga yang terdiri dari 5 prinsip yakni prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban, dan prinsip kewajaran terhadap kinerja lembaga di Politeknik Negeri Batam. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1.      Implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga di Politeknik Negeri Batam tergolong baik dengan  rata-rata persented sebesar 74.2 persen. Sedangkan tingkat implementasi prinsip tata kelola lembaga tertinggi adalah prinsip Pertanggungjawaban.
2.      Kinerja lembaga Politeknik Negeri Batam mempunyai nilai sebesar 76 persen. Hal ini berdasarkan perhitungan hasil kuesioner yang telah diisi oleh karyawan Politeknik Negeri Batam. Berdasarkan tabel intepretasi skor kinerja Politeknik Negeri Batam termasuk dalam kategori baik.
3.      Hubungan Implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga Politeknik Negeri Batam, diketahui dari hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,847 atau 84,7 persen yang artinya mempunyai hubungan searah yang kuat.
4.      Hasil pengolahan data dengan regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara parsial implementasi prinsip keterbukaan (X1), prinsip kemandirian (X2), prinsip akuntabilitas (X3), prinsip pertanggungjawaban (X4), dan prinsip kewajaran (X5) berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kinerja (Y).
5.      Variabel independen prinsip pertanggungjawaban merupakan variabel yang memiliki nilai beta unstandardized coeffecients paling besar. Jadi variabel prinsip pertanggungjawaban yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen kinerja lembaga.

Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan yang dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang diperoleh. Berikut ini adalah beberapa keterbatasan dalam proses penelitian ini.
1.      Dalam proses pengambilan data penulis mendapatkan kesulitan menghimpun data dari seluruh responden. Ada beberapa responden yang tidak mengumpulkan atau mengisi kuesioner. Penulis sudah mencoba mengingatkan sampai dengan 3 kali namun hasilnya juga belum maksimal sehingga kuesioner yang terkumpul 110 responden dari 136 responden.
2.      Dalam penelitian ini, alat pengumpulan datanya hanya menggunakan kuesioner sehingga masih ada kemungkinan kelemahan-kelemahan yang ditemui, seperti jawaban yang kurang cermat, responden yang menjawab tanpa berdasar atau asal-asalan dan tidak jujur, serta pertanyaan yang kurang lengkap atau kurang dipahami oleh responden.
3.      Penelitian ini hanya terbatas pada karyawan Politeknik Negeri Batam, kemungkinan akan terjadi perbedaan hasil penelitian dan pengambilan keputusan apabila penelitian dilakukan dengan objek penelitian yang berbeda.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan beberapa saran untuk meningkatkan kinerja lembaga Politeknik Negeri Batam melalui peningkatan implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga dan juga saran untuk penelitian selanjutnya. Adapun sarannya sebagai berikut :
1.      Politeknik Negeri Batam diharapkan agar dapat meningkatkan implementasi akuntabilitas lembaga, karena berdasarkan data dari kuesioner bagian ini yang mendapatkan nilai paling rendah. Khususnya dalam hal peningkatan pengendalian internal lembaga.
2.      Politeknik Negeri Batam diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja secara keseluruhan walaupun sudah termasuk dalam kategori baik namun tingkat kenerjanya belum mencapai 80 persen.
3.      Untuk penelitian selanjutnya penulis sarankan agar alat pengumpulan datanya tidak hanya menggunkan kuesioner saja melainkan dapat menggunakan sumber-sumber data lain agar hasilnya lebih akurat lagi.

UCAPAN TERIMA KASIH
Teriring rasa syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi dan artikel penelitian ini. Selesainya skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak, sehingga dengan adanya kesempatan ini penulis dengan segala kekurangan dan kerendahan hati dan penuh hormat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut memberikan bantuannya, baik yang bersifat moril maupun materi secara langsung maupun secara tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai, terutama yang saya homati:

1.  Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto, selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.
2. Ibu Ely Kartikaningdyah, S.E., M.Si. Selaku ketua jurusan Manajemen Binsis.
3. Ibu Shinta Wahyu Hati, S.Sos., M.AB. Selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis terapan.
4. Ibu Inggrid Wahyuni Sinaga, S.AB., M.ABselaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah memberikan kritik dan saran bimbingan maupun arahan yang sangat berguna bagi penyususan skripsi ini.
5. Ibu Rusda Irawati, S.E., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah skripsi yang selalu memberikan pengarahan kepada penulis.
6. Bapak/Ibu dosen dan staff di lingkungan Program Studi Adminstrasi Bisnis Politeknik Negeri Batam yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi.
7. Kepada kedua Orang Tua tercinta yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan pengorbannya dari moril maupun materi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya terutama bagi pihak-pihak yang berkepentingan langsung dengan permasalahan yang dibahas dalam Skripsi ini.Penulis juga menyadari bahwa sebagai manusia banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.Oleh karena itu koreksi dan saran demi perbaikan Skripsi ini

DAFTAR PUSTAKA

Andira, Ayu. (2012). Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan Hubungannya Terhadap Kinerja PT. United Tractors TBK.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Darmawan, Rian Ikmal. (2013). Analisa Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.Volume 2 (1).1-31.

Effendi, M.Arief. (2009). The Power of Good Corporate Governance : Teori dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
Emirzon, Joni. (2006). Regulatory Driven Dalam Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan di Indonesia.Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.Volume 4 (8). 92-114
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi
Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gozali, Go Rizal. (2012). Evaluasi Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Perilaku Fraud Pada Lembaga Perbankan Nasional.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.1-17.
Malhotra, N. (2004). Marketing research. Upper Saddle River: Pearson
Prentice Hall.Intl.

Ristifani.(2009). Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Dan Hubungannya Terhadap Kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK. Jurnal Ekonomi Universitas Gunadarma. 50-78.

Tadikapury, Violetta Jingga. (2012). Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT BANK X TBK KANWIL X. Jurnal Ekonomi dan bisnis Universitas Hasanuddin. 1-84.

Tjiptono, Fandy. (2008). Service Management. Yogyakarta: Andi Offset.
Sedarmayanti.(2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju.
Sugiyono.(2014).  Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.


Komentar