Paper Tata Kelola Lembaga By HM Toha
ANALISIS
IMPLEMENTASI TATA KELOLA LEMBAGA
TERHADAP
KINERJA LEMBAGA
(Survei Pada
Karyawan Politeknik Negeri Batam)
Himawan Mochtoha
Inggrid Wahyuni Sinaga, S.AB., M.AB
Program Stusi Administrasi Bisnis
Terapan
Politeknik Negeri Batam
Telp/HP : 085668394517
Email :tohamuslim87@gmail.com
Abstract
The aim of this study was to determine how well the implementation of
the principles of the governance institution and its relation to the
performance on Politeknik Negeri Batam. The principles of governance used
following Article 3 of the Ministry decision letter of BUMN No. 117 / M-MBU / 2002 dated July 31,
2002 is the principle of transparency, independence, accountability,
responsibility, and fairness. The method used in this research is quantitative
research methods. In assessing the implementation of the principles of
governance institutions and its effect on performance, the authors uses the
primary data is the questionnaire. The analysis results of the implementation
of governance institution on Politeknik Negeri Batam based on questionnaires
reached 74.2 percent and the results of the dependent variable performance
scores 76 percent, both are included good category. The partial results of hypothesis testing showed that
each independent variable on the dependent variable affects the performance of
the institution. Variables affect the principle of transparency by 73.8%,
amounting to 72.9% the independence principle,
the principle of accountability by 84%, amounting to 95.6% accountability
principle, and the principle of fairness by 79.9%. And the influence of the
independent variable most dominant or most influence on the performance of the
institution is the responsibility variables.
Keywords
: good governance institution, transparency, independency,
accountability, responsibility, fairness, performance of institution.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa baik implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga dan
hubungannya terhadap kinerja pada Politeknik Negeri Batam. Prinsip-prinsip tata
kelola yang digunakan mengikuti pasal 3
Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 Tanggal 31 Juli 2002 yakni
prinsip keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.Dalam menilai implementasi
prinsip-prinsip tata kelola lembaga dan pengaruhnya terhadap kinerja, penulis
menggunakan data primer yakni kuesioner. Hasil implementasi tata kelola lembaga
di Politeknik Negeri Batam berdasarkan kuesioner mencapai 74.2 persen dan hasil
dari variabel terikat kinerja mendapatkan nilai 76 persen, keduanya termasuk
dalam kategori baik. Adapun hasil uji hipotesis secara parsial menunjukan bahwa
setiap variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja
lembaga. Variabel prinsip keterbukaan berpengaruh sebesar 73.8 %, prinsip
kemandirian sebesar 72.9 %, prinsip akuntabilitas sebesar 84 %, prinsip
pertanggungjawaban sebesar 95.6 %, dan prinsip kewajaran sebesar 79.9 %. Dan
pengaruh variabel independen yang paling dominan atau paling besar pengaruhnya
terhadap kinerja lembaga adalah variabel pertanggungjawaban.
Kata kunci :tata kelola lembaga yang
baik, keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran,
kinerja lembaga.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di
era modern ini pertumbuhan industri sangat pesat.Perkembangan teknologi dan
informasi membuat persaingan pasar dalam dunia usaha atau bisnis semakin kuat
dan kompetitif.Perusahaan harus mampu untuk meningkatkan kualitas perusahaan,
meningkatkan penjualan, dan daya saing dengan perusahaan lain agar dapat
bertahan dan berkembang di dunia global ini. Selain itu hal yang tidak kalah
penting adalah tata kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan atau yang biasa
dikenal dengan istilah Good Corporate
Governance (GCG) merupakan hal yang sangat penting dan fundamental untuk
menjaga kelangsungan hidup bisnis, pertumbuhan perusahaan dan pengelolaan
resiko strategik baik itu bisnis di perusahaan dagang, manufaktur ataupun jasa.
Menurut
pasal 1 Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002
pada Effendy (2009) tentang penerapan GCG pada BUMN menyatakan bahwa corporate governance adalah proses dan
struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha
dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka
panjang dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
nilai-nilai etika. Tata kelola perusahaan menjadi perhatian setelah terjadinya
krisis ekonomi global pada tahun 1997-1998.Pada tahun tersebut krisis juga
melanda Indonesia yang menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar atau
bangkrut.Salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi tersebut adalah buruknya
pelaksanaan corporate governance atau
tata kelola perusahaan.
Politeknik
Negeri Batam merupakan perguruan tinggi negeri yang ada dan satu-satunya di
kota Batam. Tentunya sebagai institusi negeri, Politeknik Negeri Batam tak
ubahnya seperti perusahaan yang ada di bawah naungan pemerintah Republik Indonesia
atau lebih tepatnya social corporate.
Namun ada perbedaan yang mendasar yakni pada orientasi tujuannya, jika
perusahaan-perusahaan biasa adalah profit
oriented sedangkan Politeknik Negeri Batam sebagai institusi pendidikan
tinggi orientasinya adalah social-education
oriented. Terlepas dari orientasi tersebut, setiap institusi atau lembaga
wajib memiliki tata kelola lembaga yang baik.Hal ini supaya kinerja lembaga
dapat berjalan dengan baik, transparan, terbuka, akuntabel, dapat
dipertanggungjawabkan dan berkeadilan.
Politeknik
Negeri Batam pada dasarnya sudah memiliki tata kelola lembaga yang cukup
baik.Hal ini dibuktikan dengan adanya sertifikat ISO 2008/9001 tentang
manajemen mutu.Sertifikasi ini sudah dimiliki Politeknik Negeri Batam sejak
tahun 2006 sampai dengan sekarang.Namun penulis ingin melakukan penelitian dan
kajian terhadap adanya pengaruh tata kelola lembaga Politeknik Negeri Batam
terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
Berdasarkan
pasal 3 Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 Tanggal 31 Juli 2002
dalam Effendi (2011), tata kelola perusahaan yang baik memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut transparency
(keterbukaan), independence(kemandirian),
accountibility (akuntabilitas),responsibility(pertanggungjawaban) dan fairness (kewajaran). Berdasarkan latar
belakang yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul :”ANALISIS
IMPLEMENTASI TATA KELOLA LEMBAGA TERHADAP KINERJA LEMBAGA (Survei Pada Karyawan
Politeknik Negeri Batam)”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimanakah pengaruh prinsip keterbukaan tata kelola
lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
2.
Bagaimanakah pengaruh prinsip kemandirian tata kelola
lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
3.
Bagaimanakah pengaruh prinsip akuntabilitas tata kelola
lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
4.
Bagaimanakah pengaruh prinsip pertanggungjawaban tata
kelola lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
5.
Bagaimanakah pengaruh prinsip kewajaran tata kelola
lembaga terhadap kinerja Politeknik Negeri Batam.
6.
Manakah variabel yang paling dominan dari 5 (lima)
prinsip tata kelola lembaga yang berpengaruh terhadap kinerja Politeknik Negeri
Batam.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui
pengaruh prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip akuntabilitas, prinsip
pertanggung jawaban dan prinsip kewajaran tata kelola lembaga terhadap kinerja
Politeknik Negeri Batam.
Serta untuk mengetahui
variabel prinsip tata kelola lembaga manakah yang berpengaruh dominan terhadap
kinerja lembaga.
KAJIAN PUSTAKA
Menurut
Bank Dunia (World Bank) dalam Effendi
(2009) mendefinisikan, tata kelola perusahaan (lembaga) sebagai kumpulan hukum,
peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja
sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efesien guna menghasilkan nilai
ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun
masyarakat sekitar secara keseluruhan. Menurut lembaga corporate governance di Malaysia yaitu Finance Committee on Corporate Governance (FCCG) dalam Effendi
(2009) mendefinisikan, tata kelola perusahaan (lembaga) sebagai proses dan
struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis serta aktivitas
perusahaan kearah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan. Pengertian tata kelola perusahaan (lembaga) menurut Turnbull
Report di Inggris (April 1999) dalam Effendi (2009) sebagai berikut :
“Corporate
governance is a company’s system of internal control, which hasas its principal
aim the management of risks that are significant to the fulfilment of its
business objectivities, with a view to safeguarding the company’s assets and
anchancing over time the value of the shareholder investment”.
Berdasarkan pengertian di atas, tata kelola
perusahaan (lembaga) didefinisikansebagai suatu sistem pengandalian
internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola resiko yang signifikan
guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan dan
meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang. Sedangkan
menurut pasal 1 Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli
2002 tentang penerapan GCG pada BUMN menyatakan bahwa tata kelola perusahaan
(lembaga) adalah proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan
nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan pemangku
kepentingan (stakeholder) lainnya,
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.Prinsip-prinsip
utama dari tata kelola perusahaan (lembaga)
berdasarkan pasal 3 Surat Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002
Tanggal 31 Juli 2002 pada Effendi
(2009), tata kelola perusahaan yang baik memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut yaitu :
1)
Keterbukaan (transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
pengungkapan informasi materil yang relavan mengenai perusahaan. Dalam prinsip
ini, informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat. Informasi yang
diungkapkan antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan
pengelolaan perusahaan. Audit yang dilakukan atas informasi dilakukan secara
independen.
2)
Kemandirian ( Independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa
konflik kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat.Prinsip ini menuntut para pengelola perusahaan agar dapat bertindak
secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada
tekanan-tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional
perusahaan yang berlaku.
3)
Akuntabilitas (accountability)
Kejelasan fungsi, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban manajemen
perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif, efesien
dan ekonomis. Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh
dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada pemegang
saham dan stakeholders lainnya.
4)
Pertanggungan-jawaban (responsibility)
Kesesuaianpengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.Prinsip ini menuntut
perusahaan maupun pimpinan dan manajer perusahaan melakukan kegiatannya secara
bertanggung jawab.
5)
Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang
timbul sebagai akibat dari perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan untuk
mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan.
Kinerja
Kinerja
berasal dari kata job performance atau actual performance yang
berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses
Nurlaila (2010). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah
kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh
seseorang yang melakukan pekerjaan Luthans (2005).
Kinerja
adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan
Mangkunagara (2002). Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang
secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target
atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah
disepakati bersama Rivai dan Basri (2005).
Kerangka Pemikiran
Menurut
Sugiyono (2014) paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukan hubungan
antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah
rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis
statistik yang akan digunakan. Dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) variabel
bebas yang termaktub dalam prinsip tata kelola yakni keterbukaan, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Kemudian akan diukur hubungan
signifikannya dengan variabel terikat kinerja institusi. Berdasarakan landasan
teori yang penulis sertakan pada table 1 kajian ilmiah, variabel bebas 5 (lima)
prinsip memiliki hubungan yang signifikan kepada variabel terikat kinerja.
Berikut adalah proyeksi dari kerangka pemikiran atau paradigma penelitian ini :
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Sumber : Data
Diolah (2016)
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Obyek penelitian ini adalah prinsip-prinsip
tata kelola Politeknik Negeri Batam dan ruang lingkup penelitian ini adalah
keseluruhan proses bisnis yang berhubungan dengan manajemen Politeknik Negeri
Batam yang berpengaruh terhadap kinerja lembaga, dalam hal ini termasuk
karyawan Politeknik Negeri Batam.
Variabel independen dalam penelitian
ini ada 5 (lima) yakni prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip
akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban dan prinsip kewajaran. Adapun
variabel dependennya adalah kinerja lembaga Politeknik Negeri Batam.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Politeknik Negeri Batam
dalam hal ini adalah tenaga pendidik atau dosen dan tenaga kependidikan atau
staff Politeknik Negeri Batam dari awal berdiri sampai dengan Desember tahun
2015 yang berjumlah 242 orang. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling yakitu teknik
smapling dengan menggunakan pertimbangan
dan batasan tertentu sehingga sampel yang dipilih sesuai dan relevan dengan tujuan penelitian yang
dilakukan. Berdasarkan metode tersebut maka kreteria yang digunakan untuk
memilih sampel yakni sebagai berikut :
1.
Responden Sudah bekerja di Politeknik Negeri Batam
minimal selama 2 (dua) tahun.
2.
Responden sudah menjadi pekerja tetap di Politeknik
Negeri Batam.
Dengan
batasan sampel diatas didapatkan jumlah sampel sebanyak 136 responden.Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.Dalam penelitian ini kuesioner
terdiri dari 25 pertanyaan. Dari 25 pertanyaan tersebut terbagi menjadi 5
(lima) bagian yakni empat pertanyaan mewakili variabel keterbukaan, empat
pertanyaan mewakili variabel
kemandirian, empat pertanyaan mewakili
variabel akuntabilitas, empat pertanyaan mewakili variabel pertanggungjawaban,
empat pertanyaan mewakili variabel kewajaran, dan lima pertanyaan mewakili
variabel terikat yakni kinerja.
Setelah
data jawaban responden terkumpul akan di himpun menggunakan skala linkert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala
sosial (Sugiyono, 2010).Metode analisis data dalam penelitian ini ada dua yakni
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Menurut Sugiyono (2014)
analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi. Jadi penulis akan menerangkan secara diskriptif
data yang didapatkan melalui kuesioner yang telah disebarkan. Langkah selanjutnya
melakukan tabulasi dengan memberikan skor sesuai pada sistem pengukuran skala linkert.
Untuk
mengetahui gambaran penerapan tata kelola lembaga dan kinerja lembaga dengan
pendekatan balanced scorecard maka
dilakukan perhitungan rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari
responden yang kemudian dibandingkan dengan skor maksimal, dan selanjutnya
dibandingkan dengan tabel interpretasi skor. Dalam penelitian ini sebelum hasil
data di uji menggunakan beberapa teknik analisis data seperti diskriptif dan
inferensial, maka data diuji kevaliditasan dan kesesuaian (reliabel).Adapun Uji
validitas menggunakan metode Produkct Pearson Moment sedangkan uji reliabel
menggunakan metode Alpha Cronbathkeduanya
dihitung menggunakan media software SPSS
version 22.
Menurut
Sugiyono (2014) analisis statistik inferensial adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi.Adapun uji-uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedasitas, uji regresi linier
berganda dan uji hipotesis secara parsial (uji t).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Dalam
penelitian analisis implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga terhadap
kinerja lembaga bertujuan menguji apaka ada hubungan antara prinsip-prinsip
tata kelola terhadap kinerja lembaga.Kemudian dari 110 responden yang sudah
berpartisipasi mengisi kuesioner didapatkan berbagai macam karakteristik
responden.Berikut ini adalah tabel karakteristik responden penelitian ini.
Tabel 2
|
||||
Karakteristik Responden
|
||||
Karakteristik Responden
|
Frekuensi
|
%
|
||
JumlahSampel
|
|
110
|
100%
|
|
Jenis Kelamin
|
Laki-Laki
|
58
|
52.7%
|
|
|
Perempuan
|
52
|
47.3%
|
|
Usia
|
21-30 tahun
|
46
|
41.8%
|
|
|
31-40 tahun
|
52
|
47.3%
|
|
|
41-50 tahun
|
11
|
10.0%
|
|
|
51-60 tahun
|
1
|
0.9%
|
|
Pendidikan
|
SMA/Sederajat
|
11
|
10.0%
|
|
Terakhir
|
Diploma
|
15
|
13.6%
|
|
|
D4/S1
|
45
|
40.9%
|
|
|
S2
|
39
|
35.5%
|
|
|
S3
|
0
|
0.0%
|
|
Sumber
: Data primer diolah (2016)
|
||||
Dalam
penelitian ini penulis memiliki jumlah responden sebanyak 110 responden.
Responden laki-laki berjumlah 58 orang atau 52.7 % dan responden perempuan
berjumlah 52 orang atau 47.3 %. Responden dengan rentang usia 21-30
terdapat 46 orang atau 41.8 %, rentang
usia 31-40 terdapat 52 orang atau 47.3 %, rentang usia 41-50 11 orang atau 10 %,
dan rentang usia 51-60 terdapat 1 orang atau 0.9 %. Adapun karakteristik
berdasarkan pendidikan, responden dengan pendidikan terakhir SMA/sederajat
berjumlah 11 orang atau 10 %, lulusan Diploma/D3 berjumlah 15 orang atau 13.6 %,
lulusan D4/S1 sebanyak 45 orang atau 40.6 %, responden lulusan S2 berjumlah 39
orang atau 35.5 % dan tidak terdapat responden yang memiliki jenjang pendidikan
S3.Seluruh responden yang termasuk data diatas sudah bekerja di Politeknik
Negeri Batam minimal 2 tahun dan juga sudah menjadi karyawan tetap Politeknik
Negeri Batam.Proses pengumpulan data diatas menggunakan sistem online kuesioner. Jadi teknisnya penulis
mengirimkan email kepada calon responden dan didalam email tersebut diberikan
sebuah tautan link yang apabila di
klik maka akan langsung terhubung kepada halaman kuesioner yang hendak diisi.
Kuesioner online jadi pilihan penulis karena diharapkan akan membuat lebih
mudah baik dalam distribusi kuesioner, pengisiaan dan pengumpulan kuesioner
yang terisi karena akan otomatis tesimpan ke bank data pembuat kuesioner.
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis
deskriptif adalah menjelaskan secara deskriptif data hasil penelitian yang
penulis dapatkan dari kuesioner yang telah diisi oleh responden.Berikut ini
adalah hasil pengolahan tabulasi data yang didapatkan dari kuesioner yang telah
diisi oleh responden yang menggambarkan tingkat implementasi prinsip-prinsip
tata kelola lembaga yakni prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip akuntabilitas,
prinsip pertanggungjawaban, dan prinsip kewajaran.
Tabel
3
Analisis Diskriptif Variabel
|
||||||||||||||
Analisis Diskriptif Variabel X1
|
||||||||||||||
Pernyataan
|
STS
|
fx
|
TS
|
fx
|
N
|
fx
|
S
|
fx
|
SS
|
fx
|
X rata-rata
|
Ideal
|
%
|
|
Pengambilan Keputusan
|
1
|
1
|
11
|
22
|
23
|
69
|
55
|
220
|
20
|
100
|
3.75
|
5
|
75%
|
|
Keterbukaan Informasi
|
4
|
4
|
24
|
48
|
19
|
57
|
52
|
208
|
11
|
55
|
3.38
|
5
|
68%
|
|
Pengembangan teknologi informasi &
komunikasi
|
1
|
1
|
9
|
18
|
14
|
42
|
42
|
168
|
44
|
220
|
4.08
|
5
|
82%
|
|
Publikasi laporan audit
|
5
|
5
|
8
|
16
|
14
|
42
|
64
|
256
|
19
|
95
|
3.76
|
5
|
75%
|
|
TOTAL X1
|
11
|
11
|
52
|
104
|
70
|
210
|
213
|
852
|
94
|
470
|
14.97
|
20
|
75%
|
|
Analisis Diskriptif Variabel X2
|
||||||||||||||
Mandiri dalam mengelola lembaga
|
5
|
5
|
15
|
30
|
26
|
78
|
46
|
184
|
18
|
90
|
3.52
|
5
|
70%
|
|
Bekerja profesional
|
6
|
6
|
15
|
30
|
28
|
84
|
46
|
184
|
15
|
75
|
3.45
|
5
|
69%
|
|
Program sejalan dengan visi & misi
|
1
|
1
|
5
|
10
|
20
|
60
|
63
|
252
|
21
|
105
|
3.89
|
5
|
78%
|
|
Menggunakan tenaga ahli
|
3
|
3
|
10
|
20
|
17
|
51
|
59
|
236
|
21
|
105
|
3.77
|
5
|
75%
|
|
TOTAL X2
|
15
|
15
|
45
|
90
|
91
|
273
|
214
|
856
|
75
|
375
|
14.63
|
20
|
73%
|
|
Analisis Diskriptif Variabel X3
|
||||||||||||||
Adanya tupoksi yang jelas
|
2
|
2
|
13
|
26
|
11
|
33
|
67
|
268
|
17
|
85
|
3.76
|
5
|
75%
|
|
Bekerja secara akuntabel
|
3
|
3
|
6
|
12
|
19
|
57
|
66
|
264
|
16
|
80
|
3.78
|
5
|
76%
|
|
Pengendalian internal berjalan efektif
|
3
|
3
|
18
|
36
|
26
|
78
|
48
|
192
|
15
|
75
|
3.49
|
5
|
70%
|
|
Adanya legiatan audit internal &
eksternal
|
3
|
3
|
2
|
4
|
6
|
18
|
60
|
240
|
15
|
75
|
3.09
|
5
|
62%
|
|
TOTAL X3
|
11
|
11
|
39
|
78
|
62
|
186
|
241
|
964
|
63
|
315
|
14.13
|
20
|
71%
|
|
Analisis Diskriptif Variabel X4
|
||||||||||||||
Manajemen bertanggungjawab
|
1
|
1
|
4
|
8
|
14
|
42
|
70
|
280
|
21
|
105
|
3.96
|
5
|
79%
|
|
Laporan pertanggungjawaban periodik
(tahunan)
|
1
|
1
|
7
|
14
|
16
|
48
|
62
|
248
|
24
|
120
|
3.92
|
5
|
78%
|
|
Jaminan kualitas terhadap produk &
jasa yang diberikan
|
1
|
1
|
4
|
8
|
12
|
36
|
73
|
292
|
20
|
100
|
3.97
|
5
|
79%
|
|
Pelaksanaan proses bisnis sesuai dengan
etika bisnis
|
1
|
1
|
6
|
12
|
18
|
54
|
65
|
260
|
15
|
75
|
3.65
|
5
|
73%
|
|
TOTAL X4
|
4
|
4
|
21
|
42
|
60
|
180
|
270
|
1080
|
80
|
400
|
15.51
|
20
|
78%
|
|
Analisis Diskriptif Variabel X5
|
||||||||||||||
Pelayanan tanpa diskriminasi
|
2
|
2
|
11
|
22
|
12
|
36
|
66
|
264
|
19
|
95
|
3.81
|
5
|
76%
|
|
Adanya kesetaraan hak-hak
|
5
|
5
|
10
|
20
|
20
|
60
|
60
|
240
|
15
|
75
|
3.64
|
5
|
73%
|
|
Beban kerja yang wajar
|
3
|
3
|
14
|
28
|
19
|
57
|
59
|
236
|
15
|
75
|
3.63
|
5
|
73%
|
|
Adanya fasilitas peningkatan kualitas
SDM
|
2
|
2
|
13
|
26
|
16
|
48
|
51
|
204
|
28
|
140
|
3.82
|
5
|
76%
|
|
TOTAL X5
|
12
|
12
|
48
|
96
|
67
|
201
|
236
|
944
|
77
|
385
|
14.89
|
20
|
74%
|
|
Analisis Diskriptif Variabel Y
|
||||||||||||||
Kualitas kinerja lembaga
|
2
|
2
|
8
|
16
|
13
|
39
|
69
|
276
|
18
|
90
|
3.85
|
5
|
77%
|
|
Ketepatan waktu menjalankan program
|
2
|
2
|
13
|
26
|
21
|
63
|
64
|
256
|
10
|
50
|
3.61
|
5
|
72%
|
|
Inisiatif tinggi dalam menjalankan
proses bisnis
|
2
|
2
|
5
|
10
|
19
|
57
|
61
|
244
|
23
|
115
|
3.89
|
5
|
78%
|
|
Kemampuan pelaksanaan proses bisnis
|
1
|
1
|
2
|
4
|
19
|
57
|
67
|
268
|
21
|
105
|
3.95
|
5
|
79%
|
|
Komunikasi kepada karyawan
|
4
|
4
|
8
|
16
|
26
|
78
|
59
|
236
|
13
|
65
|
3.63
|
5
|
73%
|
|
TOTAL
|
11
|
11
|
36
|
72
|
98
|
294
|
320
|
1012
|
85
|
425
|
18.93
|
25
|
76%
|
|
Sumber : Data Primer Diolah (2016)
|
||||||||||||||
Analisis Regresi Berganda
Cara untuk mengetahui hubungan
antara variabel keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
dan kewajaran terhadap kinerja lembaga.Penulis melakukan uji pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis regresi
berganda menggunakan software SPSS version 22.Analisis ini membahas dan menguji
tentang bentuk dan tingkat hubungan antara satu variabel dependen dan lebih
dari satu variabel independen. Berikut ini adalah tabel hasil uji regresi
linier berganda dalam penelitian ini :
Tabel 4
Hasil Uji Koefesien Regresi Linier Berganda
Variabel
Dependen
|
Variabel
Independen
|
Beta
|
T
|
Sig
|
Kinerja
|
Keterbukaan(X1)
|
0.285
|
3.061
|
0.000
|
Lembaga (Y)
|
Kemandirian (X2)
|
0.244
|
2.870
|
0.000
|
|
Akuntabilitas (X3)
|
0.196
|
2.051
|
0.003
|
|
Pertanggung Jawaban (X4)
|
0.238
|
2.686
|
0.001
|
|
Kewajaran (X5)
|
0.279
|
2.965
|
0.001
|
Constant
|
: 4.122
|
|
|
|
R
|
: 0.847
|
|||
R Square
|
: 0.718
|
|||
Adjusted R Square
|
: 0.704
|
|||
F hitung
|
: 52.869
|
|||
|
|
|
|
|
Sumber : Data Primer Diolah (2016)
|
Berdasarkan data diatas diperoleh
persamaan analisis regresi uji koefesien sebagai berikut :
Dari Tabel 5 diatas dapat
menjelaskan hasil pengujian regresi baik secara simultan maupun parsial
pengaruh variabel independen keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, dan kewajaran terhadap variabel dependen kinerja lembaga.
Hasil uji F dengan tingkat signifikansi 0.000, memperoleh hasil F hitung =
52.869 dan F tabel = 2.300 maka F hitung lebih besar daripada F tabel. Sehingga
dapat disimpulkan variabel keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, dan kewajaran berpengaru positif dan signifikasn terhadap
variabel dependen kinerja lembaga. Selain itu tampak besaran nilai determinasi Adjusted R Square
= 0.704 menunjukkan bahwa 70,4 % variabel dependen (kinerja lembaga) dapat
dijelaskan oleh variabel independen keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, dan kewajaran. Sedangkan sisanya sebesar 29,6 % dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis (Uji t)
Pengujian hipotesis bertujuan
untuk menjawab rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini dan juga sebagai
pembuktian terhadap hipotesis atau jawaban sementara yang telah dirumuskan
dalam bab 1 penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis hanya menguji pengaruh
variabel independenprinsip keterbukaan, prinsip
kemandirian, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban, dan prinsip kewajaran
terhadap kinerja lembaga secara parsial. Karena uji secara simultan sudah dapat
dilihat bersamaan hasil yang
didapatkan dalam uji regresi berganda diatas. Adapun dasar pengambilan
keputusan untuk pengujian hipotesis digunakan nilai signifikansi dengan
kreteria sig t < 0.05, maka H1, H2, H3, H4,H5 diterima. Sedangkan apabila
nilai sig t > 0.05 maka H1, H2, H3, H4,H5 ditolak. Kemudian dasar lain untuk
pengambilan keputusan uji hipotesis parsial ini adalah dengan membandingkan t
hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka H1, H2, H3, H4,H5
diterima dan sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka H1, H2, H3, H4,H5
ditolak. Berikut ini adalah hasil penghitungan uji hipotesis secara parisal
(uji t) dengan menggunakan SPSS version
22. Tabel 7 hasil uji hipotesis parsial (uji t) :
Variabel
|
Koef. Regresi
|
t hitung
|
t Tabel (α= 5%)
|
sig
|
|||
Keterbukaan(X1)
|
0.738
|
12.822
|
1.985
|
0.000
|
|||
Kemandirian (X2)
|
0.729
|
11.379
|
1.985
|
0.000
|
|||
Akuntabilitas (X3)
|
0.840
|
12.038
|
1.985
|
0.000
|
|||
Pertanggung Jawaban (X4)
|
0.956
|
11.431
|
1.985
|
0.000
|
|||
Kewajaran (X5)
|
0.799
|
12.694
|
1.985
|
0.000
|
|||
Sumber : Data Primer Diolah (2016)
|
|||||||
Tabel 5
Hasil Analisis Pengaruh Variabel Independen Secara Parsial (uji t)
Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis penerapan prinsip-prinsip tata kelola lembaga dan hubungannya
terhadap kinerja lembaga.Menganalisis bagiamana pengaruh variabel dependen
prinsip keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran terhadap variabel independen kinerja lembaga pada Politeknik Negeri
Batam.Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Politeknik Negeri Batam
yang terdiri dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.Adapun sampel dari
penelitian ini sejumlah 110 responden, yang diambil menggunakan metode purposive sampling.Dari data kuesioner
yang telah penulis dapatkan dari responden dan setelah melakukan pengolahan
data serta melakukan uji-uji statistik, maka penulis akan melakukan pembahasan
terkait penelitian ini.
Pengaruh Variabel Keterbukaan Terhadap Kinerja Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang
telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip keterbukaan
diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden yang menjawab 4
pernyataan tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.74 dengan indeks tertinggi 5
atau sebesar 75 persen. Hal ini menunjukan tingkat implementasi variabel
keterbukaan tergolong baik.Kemudian dalam rumusan masalah variabel keterbukaan
penelitian ini terkait bagaiamana pengaruh prinsip keterbukaan tata kelola
lembaga terhadap kinerja lembaga.Rumusan tersebut sudah terjawab melalui uji t
yang penulis lakukan. Didalam uji t nilai beta unstandardized coeffecients prinsip ketebukaan adalah 0.738 atau
73.8 persen. Nilai t hitung sebesar 12.822
lebih besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni sig t 0.000. Hal ini berarti variabel
independen keterbukaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen
kinerja.
Pengaruh Variabel Kemandirian Terhadap Kinerja Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang
telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip kemandirian
diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden yang menjawab 4 pernyataan
tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.65 dengan indeks tertinggi 5 atau sebesar
73 persen. Hal ini menunjukan tingkat
implementasi variabel kemandirian tergolong baik.Kemudian dalam rumusan masalah
variabel kemandirian penelitian ini terkait bagaimana pengaruh prinsip
akuntabilitas tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga.Rumusan tersebut
sudah terjawab melalui uji t yang penulis lakukan. Didalam uji t nilai beta unstandardized coeffecients prinsip
kemandirian adalah 0.729 atau 72.9 persen. Nilai t hitung sebesar 11.379 lebih
besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0.05 yakni sig t 0.000.Hal ini berarti variabel independen kemandirian
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen kinerja.
Pengaruh Variabel Akuntabilitas Terhadap Kinerja Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang
telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip akuntabilitas
diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden yang menjawab 4
pernyataan tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.53 dengan indeks tertinggi 5
atau sebesar 71 persen. Hal ini menunjukan tingkat implementasi variabel
akuntabilitas tergolong baik.Kemudian dalam rumusan masalah variabel
akuntabilitas penelitian ini terkait bagaiamana pengaruh prinsip akuntabilitas
tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga.Rumusan tersebut sudah terjawab
melalui uji t yang penulis lakukan. Didalam uji t nilai beta unstandardized coeffecients prinsip
akuntabilitas adalah 0.840 atau 84.0 persen. Nilai t hitung sebesar 12.038
lebih besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0.05 yakni sig t 0.000.Hal ini berarti variabel independen
akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen
kinerja.
Pengaruh Variabel
Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja
Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang
telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip
pertanggungjawaban diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden
yang menjawab 4 pernyataan tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.87 dengan
indeks tertinggi 5 atau sebesar 78 persen. Hal ini menunjukan tingkat
implementasi variabel pertanggungjawaban tergolong baik.Kemudian dalam rumusan
masalah variabel pertanggungjawaban penelitian ini terkait bagaimana pengaruh
prinsip pertanggungjawaban tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga.Rumusan
tersebut sudah terjawab melalui uji t yang penulis lakukan. Didalam uji t nilai
beta unstandardized coeffecients
prinsip pertanggungjawaban adalah 0.956 atau 95.6 persen. Nilai t hitung
sebesar 11.431 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni sig t 0.000.Hal ini berarti variabel
independen pertanggungjawaban berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependen kinerja.
Pengaruh Variabel Kewajaran Terhadap Kinerja Lembaga
Dalam kuesioner penelitian yang
telah dibagikan kepada responden, variabel independen prinsip kewajaran
diwakili oleh 4 (empat) pernyataan. Dan dari 110 responden yang menjawab 4
pernyataan tersebut didapatkan rata-rata nilai 3.72 dengan indeks tertinggi 5
atau sebesar 74%. Hal ini menunjukan tingkat implementasi variabel kewajaran
tergolong baik.Kemudian dalam rumusan masalah variabel kewajaran penelitian ini
terkait bagaiamana pengaruh prinsip kewajaran tata kelola lembaga terhadap
kinerja lembaga.Rumusan tersebut sudah terjawab melalui uji t yang penulis
lakukan. Didalam uji t nilai beta unstandardized
coeffecients prinsip kewajaran adalah 0.799 atau 79.9 persen. Nilai t
hitung sebesar 12.694 lebih besar dari pada t tabel sebesar 1.985 dan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni sig t 0.000.Hal ini berarti
variabel independen kewajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependen kinerja.
Variabel Independen Paling Dominan Terhadap Kinerja Lembaga
Penelitian analisis penerapan
prinsip tata kelola lembaga terhadap kinerja lembaga memiliki 5 (lima) variabel
independen yakni prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip
akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban, dan prinsip kewajaran. Dari kelima
variabel tersebut setelah mendapatkan jawaban kuesioner dari responden serta
sudah dilakukan pengolahan data terutama menggunakan uji t yakni uji hubungan
variabel independen kepada variabel dependen secara parsial, maka didapatkan
nilai beta unstandardized coeffecients yang
paling besar adalah prinsip pertanggungjawaban dengan nilai sebesar 0.956 atau
95.6 persen. Artinya jika ada peningkatan implementasi prinsip pertanggungjawaban
maka akan meningkatkan kinerja lembaga sebesar 95.6 persen dengan asumsi
variabel independen yang lain tetap.
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan implementasi prinsip-prinsip tata kelola
lembaga yang terdiri dari 5 prinsip yakni prinsip keterbukaan, prinsip
kemandirian, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban, dan prinsip
kewajaran terhadap kinerja lembaga di Politeknik Negeri Batam. Hasil penelitian
ini memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1.
Implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga di
Politeknik Negeri Batam tergolong baik dengan
rata-rata persented sebesar
74.2 persen. Sedangkan tingkat implementasi prinsip tata kelola lembaga
tertinggi adalah prinsip Pertanggungjawaban.
2.
Kinerja lembaga Politeknik Negeri Batam mempunyai nilai
sebesar 76 persen. Hal ini berdasarkan perhitungan hasil kuesioner yang telah
diisi oleh karyawan Politeknik Negeri Batam. Berdasarkan tabel intepretasi skor
kinerja Politeknik Negeri Batam termasuk dalam kategori baik.
3.
Hubungan Implementasi prinsip-prinsip tata kelola
lembaga terhadap kinerja lembaga Politeknik Negeri Batam, diketahui dari hasil
perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,847 atau 84,7 persen yang artinya
mempunyai hubungan searah yang kuat.
4.
Hasil pengolahan data dengan regresi linear berganda
menunjukkan bahwa secara parsial implementasi prinsip keterbukaan (X1),
prinsip kemandirian (X2), prinsip akuntabilitas (X3),
prinsip pertanggungjawaban (X4), dan prinsip kewajaran (X5)
berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kinerja (Y).
5.
Variabel independen prinsip pertanggungjawaban
merupakan variabel yang memiliki nilai beta unstandardized
coeffecients paling besar. Jadi variabel prinsip pertanggungjawaban yang
memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen kinerja lembaga.
Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa
penelitian ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan yang dapat berpengaruh
terhadap hasil penelitian yang diperoleh. Berikut ini adalah beberapa
keterbatasan dalam proses penelitian ini.
1. Dalam
proses pengambilan data penulis mendapatkan kesulitan menghimpun data dari
seluruh responden. Ada beberapa responden yang tidak mengumpulkan atau mengisi
kuesioner. Penulis sudah mencoba mengingatkan sampai dengan 3 kali namun
hasilnya juga belum maksimal sehingga kuesioner yang terkumpul 110 responden
dari 136 responden.
2. Dalam
penelitian ini, alat pengumpulan datanya hanya menggunakan kuesioner sehingga
masih ada kemungkinan kelemahan-kelemahan yang ditemui, seperti jawaban yang
kurang cermat, responden yang menjawab tanpa berdasar atau asal-asalan dan
tidak jujur, serta pertanyaan yang kurang lengkap atau kurang dipahami oleh
responden.
3. Penelitian
ini hanya terbatas pada karyawan Politeknik Negeri Batam, kemungkinan akan
terjadi perbedaan hasil penelitian dan pengambilan keputusan apabila penelitian
dilakukan dengan objek penelitian yang berbeda.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan
dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan beberapa saran
untuk meningkatkan kinerja lembaga Politeknik Negeri Batam melalui peningkatan
implementasi prinsip-prinsip tata kelola lembaga dan juga saran untuk
penelitian selanjutnya. Adapun sarannya sebagai berikut :
1. Politeknik
Negeri Batam diharapkan agar dapat meningkatkan implementasi akuntabilitas
lembaga, karena berdasarkan data dari kuesioner bagian ini yang mendapatkan
nilai paling rendah. Khususnya dalam hal peningkatan pengendalian internal
lembaga.
2. Politeknik
Negeri Batam diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja secara keseluruhan
walaupun sudah termasuk dalam kategori baik namun tingkat kenerjanya belum
mencapai 80 persen.
3. Untuk
penelitian selanjutnya penulis sarankan agar alat pengumpulan datanya tidak
hanya menggunkan kuesioner saja melainkan dapat menggunakan sumber-sumber data
lain agar hasilnya lebih akurat lagi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Teriring rasa syukur kepada Alloh
SWT yang telah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi dan artikel
penelitian ini. Selesainya skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai
pihak, sehingga dengan adanya kesempatan ini penulis dengan segala kekurangan
dan kerendahan hati dan penuh hormat mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut memberikan bantuannya, baik yang bersifat moril maupun
materi secara langsung maupun secara tidak langsung kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai, terutama yang saya homati:
1. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto, selaku
Direktur Politeknik Negeri Batam.
2. Ibu Ely Kartikaningdyah, S.E.,
M.Si. Selaku ketua jurusan Manajemen Binsis.
3. Ibu Shinta Wahyu Hati, S.Sos.,
M.AB. Selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis terapan.
4. Ibu Inggrid Wahyuni Sinaga, S.AB.,
M.ABselaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah memberikan kritik dan saran
bimbingan maupun arahan yang sangat berguna bagi penyususan skripsi ini.
5. Ibu Rusda Irawati, S.E., M.Si.
selaku dosen pengampu mata kuliah skripsi yang selalu memberikan pengarahan
kepada penulis.
6. Bapak/Ibu dosen dan staff di
lingkungan Program Studi Adminstrasi Bisnis Politeknik Negeri Batam yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi.
7. Kepada kedua Orang Tua
tercinta yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan pengorbannya dari moril
maupun materi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukannya terutama bagi pihak-pihak yang berkepentingan
langsung dengan permasalahan yang dibahas dalam Skripsi ini.Penulis juga
menyadari bahwa sebagai manusia banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.Oleh
karena itu koreksi dan saran demi perbaikan Skripsi ini
DAFTAR PUSTAKA
Andira, Ayu. (2012). Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan
Hubungannya Terhadap Kinerja PT. United Tractors TBK.Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Hasanuddin.
Darmawan, Rian Ikmal. (2013). Analisa Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.Volume 2 (1).1-31.
Effendi,
M.Arief. (2009). The Power of Good
Corporate Governance : Teori dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
Emirzon,
Joni. (2006). Regulatory Driven Dalam
Implementasi Prinsip-Prinsip Good
Corporate Governance Pada Perusahaan di Indonesia.Jurnal Manajemen dan
Bisnis Sriwijaya.Volume 4 (8). 92-114
Ghozali,
Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi
Ketiga, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gozali,
Go Rizal. (2012). Evaluasi Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Perilaku Fraud Pada Lembaga Perbankan Nasional.Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin.1-17.
Malhotra, N. (2004). Marketing
research. Upper Saddle River: Pearson
Prentice
Hall.Intl.
Ristifani.(2009).
Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good
Corporate Governance Dan Hubungannya Terhadap Kinerja PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) TBK. Jurnal Ekonomi Universitas Gunadarma. 50-78.
Tadikapury, Violetta Jingga. (2012). Penerapan
Good Corporate Governance (GCG) Pada
PT BANK X TBK KANWIL X. Jurnal Ekonomi dan bisnis Universitas
Hasanuddin. 1-84.
Tjiptono, Fandy.
(2008). Service Management.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sedarmayanti.(2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.
Bandung: CV. Mandar Maju.
Sugiyono.(2014). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Komentar
Posting Komentar